serigala pengaum

serigala pengaum

serigala pengaum

serigala pengaum

Senin, 21 April 2014

tugas soft skill 7 ( energi yang berperan bagi kehidupan manusia )


Energi surya atau matahari telah dimanfaatkan di banyak belahan dunia dan jika dieksplotasi dengan tepat, energi ini berpotensi mampu menyediakan kebutuhan konsumsi energi dunia saat ini dalam waktu yang lebih lama. Matahari dapat digunakan secara langsung untuk memproduksi listrik atau untuk memanaskan bahkan untuk mendinginkan. Potensi masa depat energi surya hanya dibatasi oleh keinginan kita untuk menangkap kesempatan.Ada banyak cara untuk memanfaatkan energi dari matahari. Tumbuhan mengubah sinar matahari menjadi energi kimia dengan menggunakan fotosintesis. Kita memanfaatkan energi ini dengan memakan dan membakar kayu. Bagimanapun, istilah “tenaga surya” mempunyai arti mengubah sinar matahari secara langsung menjadi panas atau energi listrik untuk kegunaan kita. dua tipe dasar tenaga matahari adalah “sinar matahari” dan “photovoltaic” (photo- cahaya, voltaic=tegangan)Photovoltaic tenaga matahari: melibatkan pembangkit listrik dari cahaya. Rahasia dari proses ini adalah penggunaan bahan semi konduktor yang dapat disesuaikan untuk melepas elektron, pertikel bermuatan negative yang membentuk dasar listrik.

Bahan semi konduktor yang paling umum dipakai dalam sel photovoltaic adalah silikon, sebuah elemen yang umum ditemukan di pasir. Semua sel photovoltaic mempunyai paling tidak dua lapisan semi konduktor seperti itu, satu bermuatan positif dan satu bermuatan negatif. Ketika cahaya bersinar pada semi konduktor, lading listrik menyeberang sambungan diantara dua lapisan menyebabkan listrik mengalir, membangkitkan arus DC.  Makin kuat cahaya, makin kuat aliran listrik.

Sistem photovoltaic tidak membutuhkan cahaya matahari yang terang untuk beroperasi. Sistem ini juga membangkitkan listrik di saat hari mendung, dengan energi keluar yang sebanding ke berat jenis awan. Berdasarkan pantulan sinar matahari dari awan, hari-hari mendung dapat menghasilkan angka energi yang lebih tinggi dibandingkan saat langit biru sedang yang benar-benar cerah.
Saat ini, sudah menjadi hal umum piranti kecil, seperti kalkulator, menggunakan solar sel yang sangat kecil. Photovoltaic juga digunakan untuk menyediakan listrik di wilayah yang tidak terdapat jaringan pembangkit tenaga listrik. Kami telah mengembangkan lemari pendingin, yang bernama Solar Chill yang dapat berfungsi dengan energi matahari. Setelah dites, lemari pendingin ini akan digunakan oleh organisasi kemanusiaan untuk membantu menyediakan vaksin di daerah tanpa listrik, dan oleh setiap orang yang tidak ingin bergantung dengan tenaga listrik  untuk mendinginkan makanan mereka. Penggunaan sel photovoltaic sebagai desain utama oleh para arsitek semakin meningkat. Sebagai contoh, atap ubin atau slites solar dapat menggantikan bahan atap konvsional. Modul film yang fleksibel bahkan dapat diintegrasikan menjadi atap vaulted, ketika modul semi transparan menyediakan percampuran yang menarik antara bayangan dengan sinar matahari. Sel photovoltaic juga dapat digunakan untuk menyediakan tenaga maksimum ke gedung pada saat hari di musim panas ketika sistem AC membutuhkan energi yang besar, hal itu membantu mengurangi beban maskimum elektik.Baik dalam skala besar maupun skala kecil photovoltaic dapat mengantarkan tenaga ke jaringan listrik, atau dapat disimpan dalam selnya.

Bagaimana Cara Pemanfaatannya ?


sel surya hanya merupakan satu komponen penyerap cahaya yang langsung mengkonversi cahaya tersebut menjadi listrik.agar listrik dari sel surya ini dapat dimanfaatkan , maka sel surya membutuhkan apa yang disebut dengan Balance of System ( BOS) yang paling minim terdiri atas inverter (mengubah listrik DC dari sel surya menjadi menjadi listrik AC untuk keperluan sehari-hari ),serta beberapa buah controller untuk mengatur secara optimal daya keluaran sel surya .

sumber energi terbaru 

batere gula


Jangan heran kalau di masa depan (mungkin tidak lama lagi), orang melakukan charge baterai ponsel tidak cari colokan listrik lagi, tapi cari sisa air sirup atau minuman ringan. Ini dikarenakan para produsen alat elektronik mulai menggunakan sumber tenaga listrik dari baterai gula.

Gula adalah sumber energi yang tersedia di alam ini hasil dari fotosintesis. Karenanya, sumber energi ini adalah sumber energi terbarukan. Sebenarnya baterai gula ini merupakan sel bahan bakar (fuel cell) yang ditenagai dengan gula.

Baterai gula ini memerlukan enzim pencerna gula dan mediator, yang salah satunya berupa vitamin K3, pada anoda dan katoda . Hasil dari reaksi kimia di anoda berupa ion hidrogen dan elektron akan mengalir ke katoda.

Aliran elektron inilah yang menghasilkan listrik. Mudah-mudahan saja baterai gula ini lebih murah dibanding baterai ponsel dan perkakas eletronik lainnya. Kalau bisa sih, listrik di rumah juga mudah-mudahan bisa menggunakannya.

sekarang kalian sudah tau betapa pentingnya energi bagi kehidupan manusia, jadi jaga bumi kita sebaik-baiknya

sumber

http://energysources2011.blogspot.com/2011/07/pengertian-energi-matahari-dana-cara.html
http://www.greenpeace.org/seasia/id/campaigns/perubahan-iklim-global/Energi-Bersih/Energi_matahari/
http://argakencana.blogspot.com/2010/10/batere-gula-sumber-energi-terbaru-masa.html
             

Minggu, 20 April 2014

tugas softskill ke 6 ( penemuan senyawa baru yang berguna bagi manusia)


pengaruh pemberian daun kamboja terhadap penyembuhan luka bakar


Luka bakar merupakan jenis kerusakan jaringan atau kehilangan jaringan yang diakibatkan sumber panas ataupun suhu dingin yang tinggi, sumber listrik, bahan kimiawi, dan radiasi, yang mengakibatkan kerusakan pada jaringan kulit  luar (epidermis), dan (dermis). Akibat yang ditimbulkan luka bakar dapat menjadi lebih serius, Hal ini bisa menyebabkan kehilangan cairan, lebih rentan untuk mengalami hipotermia (penurunan suhu tubuh akibat pendinginan). Dan mudah terjadi infeksi. ( Moenajad, 2001 ).

Ada tiga fase dari luka bakar yaitu: luka bakar derajat 1, yang terjadi bila kulit terpapar suhu panas pada daerah epidermis ( luas ), luka derajat 2, jika kerusakan kulit meliputi epidermis dan sebagian dermis dan ditandai dengan adanya reaksi inflamasi disertai proes eksudasi. Derajat 3, bila kerusakan kulit sudah mengenai daerah dermis dsan lebih dalam. (Brunner & Suddarth. 2001).

Penyembuhan luka bakar terkait dengan kembalinya fungsi sel dan organ tubuh kembali pulih, dengan sirkulasi darah merah yang normal dan asupan vitamin yang cukup, dan yang terpenting menjaga keadaan luka tetap bersih dan tidak terinfeksi, yang ditunjukkan dengan tanda dan respon yang berurutan dimana sel jaringan kulit secara bersama - sama, melakukan tugas dan berfungsi secara normal. Idealnya luka yang sembuh kembali normal secara struktur anatomi, fungsi dan penampilan. Perawatan luka saat ini berkembang cepat, dengan metode metode yang berbeda, jika tenaga kesehatan dan pasiennya memanfaatkan terapi yang sesuai dengan kebutuhan, semua tujuan perawatan luka adalah untuk membuat luka stabil dengan perkembangan jaringan yang baik dan suplai darah yang adekuat. (Tarigan. 2007).

Akhir akhir ini telah kita jumpai dan kita lakukan pada pengobatan luka bakar yang sudah menjadi tradisi turun temurun dari orang tua, dan mungkin hal ini sudah ada sejak zaman dahulu, yaitu dengan menggunakan metode tradisional atau non medis. Sebenarnya penyembuhan luka yang secara benar sudah kita ketahui secara medis dengan penggunaan obat dan tarapi medis lainnya. Pengobatan non medis sangat banyak kita jumpai dikehidupan kita dengan salah satunya menggunakan tanaman kamboja (Plumeria acuminate) yang diyakini dapat menyembuhkan luka bakar, biasanya tanaman ini yang dapat digunakan untuk menyembuhkan luka bakar yaitu dengan menggunakan daun kamboja (Plumeria acuminate), yang di tumbuk dan dioleskan pada luka tersebut. Dalam tanaman kamboja (Plumeria acuminate) dipercaya memiliki kandungan senyawa agoniadin, plumierid, asam plumerat, lipeol, dan asam serotinat, plumierid merupakan suatu zat pahit beracun. Kandungan kimia getah tanaman ini adalah damar dan asam plumeria sedangkan kulitnya mengandung zat pahit beracun. Akar dan daun kamboja (Plumeria acuminate),  mengandung senyawa saponin, flavonoid, dan polifenol, selain itu daunnya juga mengandung alkaloid. Tumbuhan ini mengandung fulvoplumierin, yang memperlihatkan daya mencegah pertumbuhan bakteri, selain itu juga mengandung minyak atsiri antara lain geraniol, farsenol, sitronelol, fenetilalkohol dan linalool. Kulit batang kamboja mengandung flavonoid, alkaloid, polifenol. yang bisa menyembuhkan luka bakar. (Arief Hariana. 2008).
Berdasarkan fenomena pengalaman dari masyarakat Desa Kapong Kecamatan Batumarmar Kabupaten Pamekasan Madura mengenai tanaman kamboja (Plumeria acuminate), yang dipercaya masyarakat dan diyakini sebagai tanaman yang mempunyai bermacam macam kegunaannya juga sebagai obat yang dapat penyembuhkan luka bakar. Bahkan dari beberapa mayarakat Desa Kapong Kecamatan Batumarmar Kabupaten Pamekasan Madura yang memanfaatkan Daun Kamboja (Plumeria acuminate) sebagai obat luka. Maka peneliti ingin melakukan penelitian dengan judul ” Pengaruh Pemberian Daun Kamboja (Plumeria acuminate) Terhadap Penyembuhan Luka Bakar  Pada Tikus Putih (Rattus norvegicus strain Wistar)”. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan obyek tikus putih (Rattus norvegicus strain Wistar) karena didalam kandungan tanaman kamboja (Plumeria acuminate) terdapat zat pahit beracun. Sehingga peneliti tidak mau mengambil resiko


Sabtu, 12 April 2014

tugas softskill ke 5 ( bioteknologi reproduksi)


Ekidna Mammalia yang Bertelur

Ekidna merupakan hewan mammalia yang bertelur (ordo Monotremata) yang masih bertahan hidup hingga sekarang di samping platipus (Ornithorhynchus anatinus). Sebagaimana dengan platipus, Ekidna termasuk hewan yang aneh. Ekidna menjadi aneh lantaran hewan mammalia selayaknya harimau ataupun tarsius tetapi ekidna tidak melahirkan anaknya melainkan bertelur.
Saat ini terdapat 4 spesies ekidna dari dua genus berbeda yang masih bertahan hidup hingga sekarang. Sedangkan tiga spesies ekidna lainnya telah punah dan hanya dikenali dari fosilnya saja. Hebatnya, keempat spesies ekidna tersebut terdapat di pulau Papua Indonesia. Namun sayang, keempat ekidna tersebut tergolong binatang langka yang terancam punah.
Ciri dan perilaku Ekidna. Secara umum ekidna memiliki ciri-ciri tubuh yang berukuran kecil dan dan ditumbuhi rambut kasar dan duri layaknya landak dan hedgehog. Memiliki moncong yang panjang dan langsing dan kaki yang pendek dan berkuku tajam.
Ekidna juga adalah penggali yang handal. Mereka memiliki mulut yang mungil dan rahang tak bergigi. Mereka makan dengan cara membuka batang kayu yang lunak, sarang semut, dan semacamnya, dan menggunakan lidahnya yang panjang serta lengket yang memanjang dari moncongnya untuk mengumpulkan mangsanya. Ekidna moncong pendek terbiasa memakan semut dan rayap dalam jumlah besar, sedangkan spesies Zaglossus terbiasa memakan cacing tanah dan larva serangga.
Yang unik dari hewan ini adalah perkembangbiakannya yang dengan bertelur padahal mereka termasuk mammalia. Ekidna betina menelurkan satu telur berbulu bercangkang lunak dua puluh dua hari setelah perkawinan dan meletakkannya langsung dalam kantungnya.
Telur akan menetas setelah sepuluh hari. Ekidna muda, kemudian akan menghisap susu dari pori-pori kedua kelenjar susu (sebab monotremata tidak memiliki puting) dan tetap tinggal di dalam kantung induknya selama 45 – 55 hari. Setelah itu akan mulai tumbuh duri dan sang ibu akan menggalikan lubang untuk meletakkan anaknya. Sang ibu akan kembali setiap lima hari untuk menyusui hingga berusia tujuh bulan.
Jenis-jenis Spesies, Persebaran, dan Konservasi Ekidna. Ekidna terdiri atas dua genus yakni Tachyglossus yang biasa disebut ekidna moncong pendek dan Zaglossus yang biasa disebut ekidna moncong panjang. Ekidna moncong panjang terdiri atas 5 spesies yang ini tinggal tiga spesies yang masih bertahan hidup. Juga terdapat satu genus ekidna lagi yakni Megalibgwilia. Namun genus dengan dua spesies ini telah punah.

  • Ekidna moncong pendek (Tachyglossus aculeatus).
Ekidna moncong pendek atau dalam bahasa Inggris dikenal sebagai Short-beaked Echidnadan Spiny Anteater adalah ekidna yang hingga kini populasi masih lumayan banyak. Jenis ekidna ini bisa ditemui di seluruh bagian Australia dan ditemukan juga di daerah barat daya pulau Papua. Ekidna jenis ini merupakan pemakan semut dan rayap.
Ekidna moncong pendek yang bernama latin Tachyglossus aculeatus ini oleh IUCN Redlistdiberikan status konservasi Least Concern.
Ekidna Moncong Panjang Barat
Ekidna Moncong Panjang Barat
  • Ekidna moncong panjang barat (Zaglossus bruijini)
Ekidna moncong panjang barat yang dalam bahasa inggris dikenal sebagai Western Long-beaked Echidna adalah ekidna yang hidup di Papaua, pada daerah dengan ketinggian di atas 1300 meter hingga 4000 meter.
Ekidna moncong panjang barat merupakan mammalia pemakan cacing tanah. Ukurannya lebih besar ketimbang ekidna moncong pendek dengan berat badan mencapai 16,5 kg. Moncongnya panjang dan bengkok ke bawah. Kuku pada kaki depan dan belakangnya berjumlah empat. Status konservasi IUCN Redlist ekidna moncong panjang barat adalah Critically Endangered.
  • Ekidna moncong panjang timur (Zaglossus bartoni)
Ekidna moncong panjang timur atau Eastern Long-beaked Echidna terdapat di pulau Papua (indonesia dan Papua Nugini) pada daerah berketinggian antara 2000-3000 meter dpl. Ekidna jenis ini dibedakan dengan jenis ekidna moncong panjang lainnya berdasarkan berdasarkan kuku kaki depannya yang berjumlah lima kuku dan empat pada kaki belakangnya. Selain itu spesies langka ini memiliki bulu yang pendek dan tebal.
Status konservasi ekidna moncong panjang timur adalah Critically Endangered.
  • Ekidna moncong panjang Sir David (Zaglossus attenboroughi)
Ekidna moncong panjang Sir David atau Sir David’s Long-beaked Echidna ini dikenal juga sebagai Ekidna moncong panjang Cyclops. Ukuran tubuhnya merupakan yang terkecil dibandingkan dua spesies ekidna moncong panjang lainnya, bahkan hampir sama dengan ekidna moncong pendek. Selain itu, ekidna jenis ini baik kaki depan maupun kaki belakangnya mempunyai lima kuku. Bulunya panjang dan lebat.
Ekidna bersatatus Critically Endangered ini sangat langka. Spesies ini hanya diketahui dari satu-satunya spesimen yang ditemukan Sir David Attenborough di pegunungan Cyclops, Papua pada 1961. Sejak itu hingga sekarang tidak pernah ditemukan kembali. Bahkan ekspedisi yang dilakukan pada 2007, hanya bisa menemukan liang bekas galian ekidna jenis ini.
Tidak Dilindungi di Indonesia. Sayangnya, meski hewan mammalia unik di dunia ini termasuk hewan langka dengan status Critically Endangered dan terdaftar dalam CITES Apendiks II namun ternyata luput dari perlindungan hukum di Indonesia. Keempat spesies ekidna ini ternyata tidak termasuk binatang yang dilindungi oleh hukum Indonesia.