serigala pengaum

serigala pengaum

serigala pengaum

serigala pengaum

Rabu, 11 Januari 2017

tugas softskill 3

nama :  robi setiawan
kelas  : 4PA16
npm    : 18513041

ARTIFICIAL INTELLEGENCE (KECERDASAN BUATAN)

1.      Definisi Artificial Intellegence
Bibit  AL pertama kali disebar hanya 2 tahun setelah General Electric menerapkan komputer yang pertama kali digunakan untuk menggunakan bisnis. Tahun itu adalah tahun 1956, dan istilah kecerdasan buatan pertama kali di buat oleh John McCarthy sebagai tema suatu konferensi yang di Dartmounth College. Pada tahun yang sama, program computer Al pertama yang disebut Logic Theorist.
Kecerdasan buatan adalah suatu ilmu yang mempelajar cara membuat computer melakukan sesuatu seperti yang dilakukan oleh manusia (Minsky, 1989). Defnisi lai diungkapkan oleh H.A. Simon (1987). Kecerdasan buatan (artificial inttelegence) merupakan kawasan penelitian , aplikasi dan instruksi yang terkait dengan pemrograman computer untuk melakukan suatu hal yang dalam pandangan manusia adalah cerdas. Rich dan Knight(1991) mendefinisikan kecerdasan buatan sebagai sebuah studi tentang bagaimana membuat computer melakukan hal-hal yang pada saat ini dapat dilakukan lebih baik oleh manusia. Sementara ensiklopedia Britannica mendefnisikan kecerdasan buatan sebagai cabang ilmu computer yang dalam merepresentasi pengetahuan lebih banyak mengggunakan bentuk symbol-silbol daripada bilangan, dan memproses informasi berdasarkan metode heuristic atau dengan berdasarkan sejumlah aturan.

Ada tiga tujuan kecerdasan buatan, yaitu :
a.       Membuat computer lebih cerdas
b.      Mengerti tentang kecerdasan
c.       Membuat mesin lebih berguna.

Yang disebut kecerdasan adalah kemampuan untuk belajar atau mengerti dari pengalamn, memahami pesan yang kontradiktif dan ambigu, menanggapi dengan cepat dan baik atas situasi yang baru, menggunakan penalran dalam memecahkan masalah serta menyelesaikannya dengan efektif (Winston dan Prendergest, 1994).
Kecerdasan buatan terdiri dari sistem barbasis computer (baik perangkat keras maupun peranti lunak) yang berusaha untuk menyamai tingkah laku manusia.walaupun aplikasi kecerdasan buatan tidak dapat menyamai kecerdasanmanusia dalam hal keluasan, kompleksitas, keaslian, dan generalitas pemikiran, kecerdasan buatan memiliki peranan penting dalam menajemen pengetahuan.

2.      Domain Penelitian dalam Kecerdasan Buatan
Beberapa bidang penelitian dalam kecerdasan buatan dianatarnya :
a.       Formal tasks (matematika dan games)
b.      Mundane task (perception, robotics, natural language, common sense, reasoning)
c.       Expert tasks (financial analysis, medical diagnostics, engineering, scientific analysis, dll).

3.      Konsep  Kecerdasan Buatan
Ada beberapa konsep yang harus dipahami dalam kecerdasan buatan, yaitu :
a. Turing test (metode pengujuian kecerdasan)
    Merupakan sebuah metode pengujian kecerdasan yang dibuat oleh Alan Turing. Proses uji ini             melibatkan seorang penanya (manusia) dan dua objek (mesin) yang ditanyai.
b. Pemrosesan simbolik
    Computer semula didesain utnuk memproses bilangna /angka-angka (pemprosesan numeric).               Sementara manusia dalam berpikir dan menyelesaikan masalah lebih bersifat simbolik, tidak               didasarkan pada sejumlah rumus atau melakukan komputasi matematis. Sifat penting AL adalah        bagian dari ilmu computer yang melakukan proses secara simbolik dan non-algoritmik dalam              penyelesaian masalah.
c. Heuristic
    Merupakan suatu strategi untuk melakukan proses pencarian ruang problem secara selektif, yang         memandu proses pencarian yang kita lakkukan di sepanjang jalur yang memilki kemungkinan             sukses paling besar.
d  Penarikan kesimpulan (inferencing)
     Al mencoba membuat mesin memliki kemampuan berpikir atau mempertimbangkan (reasoning).        Kemampuan berpikir (reasoning) termasuk di dalamnya peruses penarikan kesimpulan                        (inferencing) berdasarkan fakta-fakta dan aturan dengan menggunakan metode heuristic atau              metode pencarian lainnya.
e. Pencocokan pola (Pattern Matching)

Al bekerja dengan metode pencocokan pola yang berusaha untuk menjelaskan obbjek, kejadian, atau proses, dalam bentuk hubungan logic atau komputasional.

EXPERT SYSTEM (SISTEM PAKAR)

1.      Definisi
ES mulai dikembangkan pada tahun 1960-an oleh Artificial Intellegence Corporation. Sistem pakar adalah sistem berbasis computer yang menggunakan pengetahuan, fakta dan teknik penalaran dalam memecahkan masalah yang biasanya hany adapat dipecahkan oleh seorang pakar dalam bidang tersebut (Maryin dan Oxman, 1988).
Pada dasarnya sistem pakar diterapkan untuk mendudkung aktifitas pemecahan masalah. Beberapa aktivitas pemecahan yang dimaksud antara lain : pembuatan keputusan, pemaduan pengetahuan, pembuatan desain, perencanaan, prakiraan, pengaturan, pengendalian, doagnisis, perumusan, penjelasan, pemberian nasihat dan pelatihan, selian itu sistem pakar juga erfungsi sebagai asistem yang pandai dari seorang pakar.
Sistem pakar adalah teknik cerdas untuk menangkap pengetahuan yang tersebunyi dalam keahlian manusia yang sangat spesifik dan terbatas cakupannya. Sistem ini menangkap pengetahuan dari pekerja pakar dalam brntuk serangkaian aturan dalam sistem peranti lunak yang digunakan oleh orang lain dalam organisasi tersebut.
Sistem pakar adalah program computer yang berusaha untuk mewakili pengetahuan keahlian manusia dalam bentuk heuristic. Istilah heuristic berasal dari kata Yunani eureka yang berarti “menemukan”. Heuristic adalah aturan yang menjadi patokan atau aturan untuk menebak dengan baik.

2.      Ciri-ciri sistem pakar
a.       Terbatas pada bidang yang spesifik
b.      Dapat memberikan penalaran untuk data-data yang tidak lengkap atau tidak pasti
c.       Dapat mengemukakan rangkaian alasan yang diberikannya dengan cara yang dapat dipahami
d.      Berdasarkan pada rule atau kaidah tertentu
e.       Dirancang untuk dapat dikembangkan secara bertahap
f.       Outputnya bersifat nasihat atau anjuran
g.      Output tergantung dari dialog dengan user
h.      Knowledge base dan inference engine terpisah.

3.      Orang yang terlibat dalam sistem pakar
a. Pakar (domain expert): seseorang ahli yang dapat menyelesaikan masalah yang sedang diushakan       untuk dipecahkan oleh sistem
b.  Pembangun pengetahuan (knowledge engineer) : seseorang yang menerjemahkan pengetahuan             seorang pakar dalam bentuk deklaratif sehingga dapat digunakan oleh sistem pakar
c.   Pengguna (user) : seseoramg yang berkonsultasi dengan sisten untuk mendaparkan saran yayng           disediakan oleh pakar
d.  Pembangun sitem (system engineer) : seseorang yang membuat antarmuka pengguna, merancang        bentuk basis pengetahuan secara deklaratif dan mengimplementasikan mesin inferensi.

4.      Arsitektur sistem pakar




Daftar pustaka
Kusrini (2006). Sistem pakar, teori dan aplikasi. Yogyakarta : ANDI.
Mcleod. R., & Schell. P.G. (2008). Sistem informasi manajemen, edisi 10. Jakarta: Salemba Empat.

Laudin, K.C., & Laudon, J.P. (2008). Sistem informasi manajemen edisi 10, buku 2. Jakarta : Salemba Empat.

Sabtu, 15 Oktober 2016

ARSITEKTUR KOMPUTER (TUGAS SOSFTSKILL 2)

NAMA   :   ROBI SETIAWAN
KELAS  :   4PA16
NPM      :   18513041


Arsitektur Komputer

A. Pengertian

Organisasi komputer mempelajari bagian yang terkait dengan unit-unit operasional komputer
dan hubungan antara komponen sistem komputer,contoh : sinyal kontrol, prosesor, interface
komputer dan peripheral, teknologi memori yang digunakan.
Arsitektur komputer mempelajari atribut-atribut sistem komputer yang terkait dengan seorang
programmer dan memiliki dampak langsung pada eksekusi logis sebuah program, contoh : set
instruksi, jumlah bit yang digunakan untuk merepresentasikan bermacam-macam jenis data
(misal bilangan, karakter), aritmetika yang digunakan, teknik pengalamatan, mekanisme I/O.
Arsitektur komputer dapat bertahan bertahun-tahun tapi organisasi komputer dapat berubah
sesuai dengan perkembangan teknologi.
Pabrik komputer memproduksi sekelompok model komputer, yang memiliki arsitektur sama tapi
berbeda dari segi organisasinya yang mengakibatkan harga dan karakteristik unjuk kerja yang
berbeda.


B. Komputer Sebagai Mesin Multi Level
Level adalah suatu tingkatan bahasa dan mesin virtual yang mencerminkan tingkat kemudahan
komunikasi antara manusia sebagai pemrogram dengan komponen sirkuit elektronik dalam
sebuah komputer sebagai pelaksana instruksi sebuah pemrograman.

C. Bagaimana Komputer Bekerja


  1. sistem komputer
cara kerja komputer


     2. cara kerja komputer


       Harddisk menyimpan data dan program yang bersifat permanen. RAM mengcopy data/program dari harddisk untuk diproses oleh CPUDari RAM, data atau program yang akan diolah oleh CPU tidak semua langsung diproses CPU tetapi dicopy ke cache memori untuk mengatasi kesenjangan kecepatan CPU-memori CPU melakukan komunikasi dengan modul I/O untuk menerima input atau menampilkan output dari proses yang dihasilkan. Output akan ditampilkan di komponenkomponen
output.


D. Subsistem dalam Komputer
          Komputer sebagai suatu sistem terdiri dari subsistem-subsistem yang saling berhubungan
        sehingga dapat memiliki satu tujuan dalam melaksanakan tugas yang diberikan. Subsistem
        tersebut :

   1. Hardware (perangkat keras)
    
        

Hardware (perangkat keras), Merupakan peralatan fisik dari komputer yang dapat kita lihat dan rasakan. Hardware ini terdiri dari ;
  • Input/Output Device (I/O Device) Terdiri dari perangkat masukan dan keluaran, seperti keyboard dan printer
  • Storage Device (perangkat penyimpanan) Merupakan media untuk menyimpan data seperti disket, harddisk, CD-I, flash disk dll.
  • Monitor /Screen Monitor merupakan sarana untuk menampilkan apa yang kita ketikkan pada papan keyboard setelah diolah oleh prosesor. Monitor disebut juga dengan Visual Display Unit (VDU).
  • Monitor /Screen Monitor merupakan sarana untuk menampilkan apa yang kita ketikkan pada papan keyboard setelah diolah oleh prosesor. Monitor disebut juga dengan Visual Display Unit (VDU).
  • Central Procesing Unit (CPU) adalah salah satu bagian komputer yang paling penting, karena jenis prosesor menentukan pula jenis komputer. Baik tidaknya suatu komputer, jenis komputer, harga komputer, ditentukan terutama oleh jenis prosesornya.Semakin canggih prosesor komputer, maka kemampuannya akan semakin baik dan biasanya harganya akan semakin mahal.
 2.Software (perangkat lunak)


    Software merupakan program-program komputer yang berguna untuk menjalankan suatu pekerjaan sesuai    dengan yang dikehendaki. Program tersebut ditulis dengan bahasa khusus yang dimengerti oleh  komputer. Software terdiri dari beberapa jenis, yaitu ;
  • Sistem Operasi, seperti DOS, Unix, Linux, Novell, OS/2, Windows, Adalah software yang berfungsi untuk mengaktifkan seluruh perangkat yang terpasang pada komputer sehingga masing-masingnya dapat saling berkomunikasi. Tanpa ada sistem operasi maka komputer tak dapat difungsikan sama sekali.
  • Program Aplikasi, seperti GL, MYOB, Payroll dll. Merupakan program yang khusus melakukan suatu pekerjaan tertentu, seperti program gaji pada suatu perusahaan. Maka program ini hanya digunakan oleh bagian keuangan saja tidak dapat digunakan oleh departemen yang lain. Biasanya program aplikasi ini dibuat oleh seorang programmer komputer sesuai dengan permintaan / kebutuhan seseorang / lembaga/ perusahaan guna keperluan interennya.
  • Program Paket, seperti Microsofr office, Adobe fotoshop, macromedia studio, open office dll Adalah program yang disusun sedemikian rupa sehingga dapat digunakan oleh banyak orang dengan berbagai kepentingan. Seperti MS-office, dapat digunakan oleh departemen keuangan untuk membuat nota, atau bagian administrasi untuk membuat surat penawaran dan lain sebagainya.
  • Bahasa Pemrograman, PHP, ASP, dBase, Visual Basic, dll.Merupakan software yang khusus digunakan untuk membuat program komputer, apakah itu sistem operasi, program paket dll.

3.Brainware (USER)


    User adalah personel-personel yang terlibat langsung dalam pemakaian komputer,seperti Sistem analis,programmer, operator, user, dll. Pada organisasi yang cukup besar, masalah komputerisasi biasanya ditangani oleh bagian khusus yang dikenal dengan bagian EDP (Electronic Data Processing), atau sering disebut dengan EDP Departemen, yang dikepalai oleh seorang Manager EDP.






source :

  • Hayes, John P., Computer Architecture and Organization 3rd Edition, Prentice Hall, 1998;
  •  Stalling, William, Computer Organization and Architecture, Prentice Hall, 2000;
  •  Hwang, K., Advanced Computer Architecture : Parallelism, Scalability, Programmability, McGraw-Hill, 1993



Rabu, 05 Oktober 2016

tugas softskill (1) sistem informasi psikologi

Pengertian Sistem Informasi


 apakah yang dimaksud dengan sistem informasi itu........?

 Sistem informasi yaitu suatu sistem yang menyediakan informasi untuk manajemen dalam mengambil keputusan dan juga untuk menjalankan operasional perusahaan, di mana sistem tersebut merupakan kombinasi dari orang-orang, teknologi informasi dan prosedur-prosedur yang tergorganisasi. Biasanya suatu perusahan atau badan usaha menyediakan semacam informasi yang berguna bagi manajemen. Sebagai contoh: Perusahaan toko buku mempunyai sistem informasi yang menyediakan informasi penjualan buku-buku setiap harinya, serta stock buku-buku yang tersedia, dengan informasi tersebut, seorang manajer bisa membuat kebutusan, stock buku apa yang harus segera mereka sediakan untuk toko buku mereka, manajer juga bisa tahu buku apa yang paling laris dibeli konsumen, sehingga mereka bisa memutuskan buku tersebut jumlah stocknya lebih banyak dari buku lainnya.

  1.  Pengertian sistem informasi menurut John F. Nash Sistem Informasi adalah kombinasi dari manusia, fasilitas atau alat teknologi, media, prosedur dan pengendalian yang bermaksud menata jaringan komunikasi yang penting, proses atas transaksi-transaksi tertentu dan rutin, membantu manajemen dan pemakai intern dan ekstern dan menyediakan dasar pengambilan keputusan yang tepat
  2. Pengertian sistem informasi menurut Henry Lucas Sistem Informasi adalah suatu kegiatan dariprosedurprosedur yang diorganisasikan, bilamana dieksekusi akan menyediakan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan dan pengendalian di dalam.


Sistem Informasi Psikologi




  Sistem informasi psikologi adalah suatu bidang kajian ilmu yang mempelajari tentang hubungan antara ilmu psikologi itu sendiri dalam kaitannya dengan penggunaan komputer dan aplikasinya dalam bidang psikologi.
  Sistem informasi psikologi adalah suatu sistem yang menyediakan informasi-informasi yang berkaitan dengan ilmu psikologi yang dapat dijadikan untuk meningkatkan penguna dalam pengambilan suatu keputusan terhadap penelitian, perencana, dan pengelolaan.
Perusahaan sekarang ini banyak menggunakan software tentang alat tes agar waktu yang digunakan dalam menyeleksi calon karyawan baru lebih cepat dan efisien, serta tidak membuang tenaga para penyeleksinya juga.

  1.  Konseling online : anak-anak, remaja, wanita dllt
  2. Tes IQ
  3.       Tes Kepribadian :  Tes Rorschach atau bercak tinta adalah salah satu sarana proyeksi yang         dapat digunakan untuk mengungkap kepribadian.





Sistem Informasi Berbasis Komputer


Dewasa ini sistem informasi berbasis komputer sangat erat kaitannya dengan kehidupan manusia. Dalam keseharian manusia dapat dikatan menggunakan peralatan berbasis teknologi komputer. Manusia sangat memerlukan informasi-informasi untuk menambah wawasan, membantu pekerjaan sehari-hari dan kualitas hidupnya. Oleh karena itulah banyak peneliti yang menciptakan berbagai perangkat berbasis komputer yang ditujukan untuk memudahkan manusia dalam pengaplikasiaannya.

Definisi Sistem  adalah suatu kesatuan usaha yang terdiri dari bagian-bagian yang berkaitan satu sama lain yang berusaha mencapai suatu tujuan dalam suatu lingkungan yang kompleks atau merupakankumpulan dari beberapa elemen yang saling berintegrasi untuk mencapai tujuan tertentu. Elemen-elemen yang mewakili suatu sistem secara umum adalah masukan (input), pengolahan (processing) dan keluaran (output). Elemen-elemen sistem secara garis besar dapat digambarkan sebagai berikut :

OUTPUT     —–>    PROCESSING —–>  INPUT

Sistem mempunyai karakteristik atau sifat – sifat tertentu, yaitu :
                        1. Komponen Sistem
                        2. Batasan Sistem
                        3. Lingkungan Luar Sistem
                        4. Penghubung Sistem
                        5. Masukan Sistem
                        6. Keluaran Sistem
                        7. Pengolahan Sistem
                        8. Sasaran Sistem

Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang berguna dan menjadi  berarti bagi       penerimanya. Kegunaan informasi adalah untuk mengurangi ketidakpastian di dalam         proses pengambilan keputusan tentang suatu      keadaan. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif           dibandingkan dengan biaya untuk mendapatkan informasi   tersebut.
Kualitas informasi sangat dipengaruhi atau ditentukan oleh beberapa hal yaitu :
a. Relevan (Relevancy)
b. Akurat (Accurancy)
c. Tepat waktu (Time liness)
d. Ekonomis (Economy)
e. Efisien (Efficiency)
f. Ketersediaan (Availability)
g. Dapat dipercaya (Reliability)
h. Konsisten

Computer Based Information System (CBIS) atau yang dalam Bahasa Indonesia disebut juga Sistem Informasi Berbasis Komputer merupakan sistem pengolah data menjadi sebuah informasi yang berkualitas, berguna bagi penerimanya, dan dipergunakan untuk suatu alat bantu pengambilan keputusan. Sistem Informasi “berbasis komputer” mengandung arti bahwa komputer memainkan peranan penting dalam sebuah sistem informasi.





Jumat, 15 Juli 2016

buat presentasi mu menjadi semenarik mungkin yaah guys

buat yang kepo sama apa itu gangguan psikologis bdsm bisa dilihat disini yawww

Senin, 21 Maret 2016

Tugas Softskill Psikoterapi (1)


Psikoterapi Menurut Saya 
           
            Psikoterapi menurut saya adalah interaksi yang dilakukan dua orang atau lebih antara psikoterapis dengan kliennya. Entah untuk menyelesaikan masalah yang ada atau hanya untuk mengembangkan diri seseorang. Dan psikoterapis biasanya ialah orang yang sudah profesional di dalam bidangnya.


Tujuan Psikoterapi
Tujuan dari psikoterapi secara khusus dari beberapa metode dan teknik psikoterapi secara khusus dari beberapa metode dan teknik psikoterapi yang banyak peminatnya, dari dua orang tokoh yakni Ivey, et al [1987] dan Corey [1991].
Tujuan Psikoterapi dengan pendekatan psikodinamik menurut ivey, et, al [1987] adalah : membuat sesuatu yang tidak sadar menjadi sesuatu yang disadari. Rekonstruksi kepribadiannya dilakukan terhadap kejadian-kejadian yang sudah lewat dan menyusun sintesis yang baru dari konflik-konflik yang lama.
Tujuan Psikoterapi dengan pendekatan psikoanalisis menurut Corey [1991] dirumuskan sebagai: membuat sesuatu yang tidak sadar menjadi sesuatu yang disadari. Membantu klien dalam menghidupkanm kembali pengalaman-pengalaman yang sudah lewat dan bekerja melalui konflk-konflik yang ditekan melalui pemahaman intelektual.
Tujuan psikoterapi dengan pendekatan Rogerian, terpusat pada pribadi, menurut Ivey, et al [1987]  mengenai keefektifan dari terapi Gestalt dilaporkan oleh Simkin [1976]; Greenberg& Higgins [1980] dan Harman [1984]. Kesemuanya menunjukkan hasil yang positif dan meyakinkan mengenai keefektifanya

Unsur Psikoterapi
Dalam psikoterapi, unsur-unsur aktif dalam pekerjaan reparasi emosional ini meliputi hubungan baik dan rasa percaya antara klien dan terapis yang bergerak bersama dengan baik serta terbukanya aliran emosi yang lebih bebas antara klien dengan terapis.
Menurut Singgih (2004) telah melaporkan tujuh parameter pengaruh dasar yang mencakup unsur-unsur lazim pada semua jenis psikoterapi. Dalam hal ini termasuk peran sosial (“martabat”) psikoterapis, hubungan (persekutuan terapiutik), hak, retrospeksi, re-edukasi, rehabilitasi, resosialisasi, dan rekapitulasi.
Unsur-unsur psikoterapiutik dapat dipilih untuk masing-masing pasien dan dimodifikasi dengan berlanjutnya terapi. Ciri-ciri ini dapat diubah dengan berubahnya tujuan terapiutik, keadaan mental, dan kebutuhan pasien.

  Perbedaan Antara Konseling Dengan Psikoterapi
            Konseling adalah upaya membantu individu melalui proses interaksi yang bersifat pribadi antara konselor dan konseli agar konseli mampu memahami diri dan lingkungannya, mampu membuat keputusan dan menentukan tujuan berdasarkan nilai yang diyakininya sehingga konseli merasa bahagia dan efektif perilakunya.
Sedangkan psikoterapi menurut Wolberg (1967 dalam Phares dan Trull 2001), mengungkapkan bahwa psikoterapi merupakan suatu bentuk perlakuan atau tritmen terhadap masalah yang sifatnya emosional. Dengan tujuan menghilangkan simptom untuk mengantarai pola perilaku yang terganggu serta meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan pribadi yang positif.
Dari dua definisi di atas kita bisa tarik kesimpulan mengenai dua pembahasan tersebut bahwa konseling lebih terfokus pada interaksi antara konselor dan konseli dan lebih mengutamakan pembicaraan serta komunikasi non verbal yang tersirat ketika proses konseli berlangsung dan semacam memberikan solusi agar konseli dapat lebih memahami lingkungan serta mampu membuat keputusan yang tepat dan juga nantinya konseli dapat menentukan tujuan berdasarkan nilai yang diyakininya.
Sedangkan psikoterapi lebih terfokus pada treatment terhadap masalah sifatnya emosional dan juga lebih dapat diandalkan pada klien yang mengalami penyimpangan dan juga lebih berusaha untuk menghilangkan simptom-simptom yang di anggap mengganggu dan lebih mengusahakan agar klien dapat meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan kepribadian ke arah yang positif.

Perbedaan konseling dan psikoterapi didefinisikan oleh Pallone (1977) dan Patterson (1973) yang dikutip oleh Thompson dan Rudolph (1983), sebagai berikut:


KONSELING
PSIKOTERAPI
    1.    Klien
    1.    Pasien
    2.    Gangguan yang kurang serius
    2.    Gangguan yang serius
    3.    Masalah: Jabatan, Pendidikan, dsb
    3.  Masalah kepribadian dan pengambilan
          keputusan
    4.    Berhubungan dengan pencegahan
    4.    Berhubungan dengan penyembuhan
    5.  Lingkungan pendidikan dan non medis
    5.    Lingkungan medis
    6.    Berhubungan dengan kesadaran
    6.    Berhubungan dengan ketidaksadaran
    7.    Metode pendidikan
    7.    Metode penyembuhan


 pendekatan psikoterapi terhadap mental illness, yaitu :
a) Biological
Meliputi keadaan mental organik, penyakit afektif, psikosis dan penyalahgunaan zat. Menurut Dr. John Grey, Psikiater Amerika (1854) pendekatan ini lebih manusiawi. Pendapat yang berkembang waktu itu adalah penyakit mental disebabkan karena kurangnya insulin.
b) Psychological
Meliputi suatu peristiwa pencetus dan efeknya terhadap perfungsian yang buruk, sekuel pasca-traumatic, kesedihan yang tak terselesaikan, krisis perkembangan, gangguan pikiran dan respon emosional penuh stres yang ditimbulkan. Selain itu pendekatan ini juga meliputi pengaruh sosial, ketidakmampuan individu berinteraksi dengan lingkungan dan hambatan pertumbuhan sepanjang hidup individu.
c) Sosiological
Meliputi kesukaran pada sistem dukungan sosial, makna sosial atau budaya dari gejala dan masalah keluarga. Dalam pendekatan ini harus mempertimbangkan pengaruh proses-proses sosialisasi yang berlatarbelakangkan kondisi sosio-budaya tertentu.
d) Philosophic
Kepercayaan terhadap martabat dan harga diri seseorang dan kebebasan diri seseorang untuk menentukan nilai dan keinginannya. Dalam pendekatan ini dasar falsafahnya tetap ada, yakni menghagai sistem nilai yang dimiliki oleh klien, sehingga tidak ada istilah keharusan atau pemaksaan.


Bentuk-Bentuk Terapi dalam Psikoterapi

–>Terapi supportive
Suatu terapi yang tidak merawat atau memperbaiki kondisi yang mendasarinya, melainkan meningkatkan kenyamanan pasien.
Penyembuhan Supportif (Supportive Therapy)
Merupakan perawatan dalam psikoterapi yang mempunyai tujuan untuk :
  1. Memperkuat benteng pertahanan (harga diri atau kepribadian)
  2. Memperluas mekanisme pengarahan dan pengendalian emosi atau kepribadian
  3. Pengembalian pada penyesuaian diri yang seimbang.
Penyembuhan supportif ini dapat menggunakan beberapa metode dan  teknik pendekatan, diantaranya :
  1. Bimbingan (Guidance)
  2. Mengubah lingkungan (Environmental Manipulation)
  3. Pengutaraan dan penyaluran arah minat
  4. Tekanan dan pemaksaan
  5. Penebalan perasaan (Desensitization)
  6. Penyaluran emosional
  7. Sugesti
  8. Penyembuhan inspirasi berkelompok (Inspirational Group Therapy)
–>Penyembuhan Reedukatif (Reeducative Therapy)
Suatu metode penyembuhan yang mempunyai bertujuan untuk mengusahakan penyesuaian kembali, perubahan atau modifikasi sasaran/tujuan hidup, dan untuk menghidupkan kembali potensi. Adapun metode yang dapat digunakan antara lain :
  1. Penyembuhan sikap (attitude therapy)
  2. Wawancara (interview psychtherapy)
  3. Penyembuhan terarah (directive therapy)
  4. Psikodrama

–>Penyembuhan Rekonstruktif (Reconstructive Therapy)
Penyembuhan rekonstruktif mempunyai tujuan untuk menimbulkan pemahaman terhadap konflik yang tidak disadari agar terjadi perubahan struktur karakter dan untuk perluasan pertunbuhan kepribadian dengan mengembangkan potensi. Metode dan teknik pendekatannya antara lain :
  1. Psikoanalisis
  2. Pendekatan transaksional (transactional therapy)
  3. Penyembuhan analitik berkelompok




Selasa, 19 Januari 2016

Psikologi Manajemen Sikap Kerja dan Kepuasan Kerja

SIKAP KERJA

\



A.      SIKAP KERJA
     Sikap tubuh dalam bekerja atau sikap kerja adalah suatu gambaran tentang posisi badan, kepala dan anggota tubuh (tangan dan kaki) baik dalam hubungan antar bagian-bagian tubuh tersebut maupun letak pusat gravitasinya. Faktor-faktor yang paling berpengaruh meliputi sudut persendian, inklinasi vertikal badan, kepala, tangan dan kaki serta derajat penambahan atau pengurangan bentuk kurva tulang belakang. Faktor-faktor tersebut akan menentukan efisien atau tidaknya sikap tubuh dalam bekerja. Sikap tubuh bisa dikatakan efisien adalah jika :
a.       menempatkan tekanan yang seimbang pada bagian-bagian tubuh yang berbeda.
b.      membutuhkan sedikit usaha otot untuk bertahan, atau
c.       terasa nyaman bagi masing-masing orang.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan berkaitan dengan sikap tubuh dalam melakukan pekerjaan, yaitu :
a.  Semua pekerjaan hendaknya dilakukan dalam sikap duduk atau sikap berdiri secara bergantian.
b. Semua sikap tubuh yang tidak alami harus dihindarkan. Seandainya hal ini tidak memungkinkan, hendaknya diusahakan agar beban statis diperkecil.
c.   Tempat duduk harus dibuat sedemikian rupa, sehingga tidak membebani melainkan dapat memberikan relaksasi pada otot – otot yang sedang tidak dipakai untuk bekerja dan tidak menimbulkan penekanan pada bagian tubuh (paha). Hal ini dimaksudkan untuk mencegah terjadinya gangguan sirkulasi darah dan juga untuk mencegah keluhan kesemutan yang dapat mengganggu aktivitas.

1.         DETERMINAN SIKAP KERJA
          Sikap kerja dapat dijadikan indikator apakah suatu pekerjaan berjalan lancar atau tidak. Jika sikap kerja dilaksanakan dengan baik, pekerjaan akan berjalan lancar. Jika tidak berarti akan mengalami kesulitan. Tetapi, bukan berarti adanya kesulitan karena tidak dipatuhinya sikap kerja, melainkan ada masalah lain lagi dalam hubungan antara karyawan yang akibatnya sikap kerjanya diabaikan.
a.       Menurut para tokoh :
1)    Gibson (1997), menjelaskan sikap sebagai perasaan positif atau negatif atau keadaan mental yang selalu disiapkan, dipelajari dan diatur melalui pengalaman yang memberikan pengaruh khusus pada respon seseorang terhadap orang, obyek ataupun keadaan. Sikap lebih merupakan determinan perilaku sebab, sikap berkaitan dengan persepsi, kepribadian dan motivasi.
2)      Sada (2000), adalah tindakan yang akan diambil karyawan dan segala sesuatu yang harus dilakukan karyawan tersebut yang hasilnya sebanding dengan usaha yang dilakukan.
b.      Sikap yang positif
1)  Kemauan untuk bekerja sama. Bekerja sama dengan orang-orang dalam suatu kelompok akan memungkinkan perusahaan dapat mencapai tujuan yang tidak mungkin dicapai oleh orang-orang secara individual.
Rasa memiliki. Adanya rasa ikut memiliki karyawan terhadap perusahaan akan membuat karyawan memiliki sikap untuk ikut menjaga dan bertanggung jawab terhadap perusahaan sehingga pada akhirnya akan menimbulkan loyalitas demi tercapainya tjuan perusahaan.
2)  Hubungan antar pribadi. Karyawan yang mempunyai loyalitas karyawan tinggi mereka akan mempunyai sikap fleksibel kea rah tete hubungan antara pribadi. Hubungan antara pribadi ini meliputi : hubungan social diantara karyawan. Hubungan yang harmonis antara atasan dan karyawan, situasi kerja dan sugesti dari teman sekerja.
3)  Suka terhadap pekerjaan. Perusahaan harus dapat menghadapi kenyataan bahwa karyawannya tiap hari dating untu bekerja sama sebagai manusia seutuhnya dalam hal melakukan pekerjaan yang akan dilakukan dengan senang hati sebagai indikatornya bisa dilihat dari : kesanggupan karyawan dalam bekerja, karyawan tidak kpernah menuntut apa yang diterimanya di luar gaji pokok.
c.       Faktor-faktor Sikap Kerja
Menurut Blum and Naylor (Aniek, 2005) terdapat beberapa factor yang mempengaruhi sikap kerja, diantaranya:
1)    Kondisi Kerja → Situasi kerja yang meliputi lingkungan fisik ataupun lingkungan social yang menjamin akan mempengaruhi kenyamanan dalam bekerja. Karena dengan adanya rasa nyaman akan mempengaruhi semangat dan kualitas karyawan.
2)   Pengawasan Atasan → Seorang pimpinan yang melakukan pengawasan terhadap karyawan dengan baik dan penuh perhatian pada umumnya berpengaruh terhadap sikap dan semangat kerja karyawan.
3)   Kerja sama dari teman sekerja → Adanya teman sekerja yang dapat berkerjasama akan sangat mendukung kualitas dan prestasi dalam menyelesaikan pekerjaan.
4)    Keamanan → Adanya rasa aman yang tercipta serta lingkungan yang terjaga akan menjamin dan menambah ketenangan dalam pekerjaan.
5)     Kesempatan untuk maju → Adanya jaminan masa depan yang lebih baik dalam hal karier baik promosi jabatan dan jaminan hari tua.
6)  Fasilitas kerja → Tersedianya fasilitas-fasilitas yang dapat digunakan karyawan dalam pekerjaannya.
7)   Upah atau Gaji → Rasa senang terhadap imbalan yang diberikan perusahaan baik yang berupa gaji pokok, tunjangan dan sebagainya yang dapat mempengaruhi sikap karyawan dalam menyelesaikan pekerjaannya.

2.         PENGUKURAN SIKAP KERJA
          Seperti yang sudah diuraikan sebelumnya, Kepuasan kerja merupakan salah satu faktor yang sangat penting untuk mendapatkan hasil kerja yang optimal. Ketika seorang merasakan kepuasan dalam bekerja tentunya ia akan berupaya semaksimal mungkin dengan segenap kemampuan yang dimilikinya untuk menyelesaikan tugas pekerjaannya. Dengan demikian produktivitas dan hasil kerja karyawan akan meningkat secara optimal.
          Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kepuasan kerja karyawan pada dasarnya secara praktis dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik. Faktor intrinsik adalah faktor yang berasal dari dalam diri dan dibawa oleh setiap karyawan sejak mulai bekerja di tempat pekerjaannya, Sebagai contoh, karyawan yang sudah lama bekerja memiliki kecenderungan lebih puas dibandingkan dengan karyawan yang belum lama bekerjaFaktor eksentrinsik menyangkut hal-hal yang berasal dari luar diri karyawan, antara lain kondisi fisik lingkungan kerja, interaksinya dengan karyawan lain, sistem penggajian dan sebagainya.          Secara teoritis, faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kepuasan kerja sangat banyak jumlahnya, seperti gayakepemimpinan, produktivitas kerja, perilaku, locus of control , pemenuhan harapan penggajian dan efektivitas kerja.

3.         MACAM – MACAM SIKAP KERJA
a.       Sikap Kerja Duduk.
   Sikap kerja duduk merupakan sikap kerja yang kaki tidak terbebani dengan berat tubuh dan posisi stabil selama bekerja. Duduk memerlukan lebih sedikit energi daripada berdiri karena hal itu dapat mengurangi banyaknya beban otot statis pada kaki. Kegiatan bekerja sambil duduk harus dilakukan secara ergonomi sehingga dapat memberikan kenyamanan dalam bekerja.
   Sikap duduk yang keliru merupakan penyebab adanya masalah – masalah punggung. Hal ini dapat terjadi karena tekanan pada bagian tulang belakang akan meningkat pada saat duduk dibandingkan dengan saat berdiri ataupun berbaring. Jika diasumsikan tekanan tersebut sekitar 100% ; maka cara duduk yang tegang atau kaku (erect posture) dapat menyebabkan tekanan tersebut mencapai 140% dan cara duduk yang dilakukan dengan membungkuk ke depan menyebabkan tekanan tersebut sampai 190% .
   Sikap duduk paling baik yang tidak berpengaruh buruk terhadap sikap badan dan tulang belakang adalah sikap duduk dengan sedikit lardosa pada pinggang dan sedikit mungkin kifosa pada punggung (Suma’mur, 1989). Sikap duduk yang benar yaitu sebaiknya duduk dengan punggung lurus dan bahu berada dibelakang serta bokong menyentuh belakang kursi. Selain itu, duduklah dengan lutut tetap setinggi atau sedikit lebih tinggi panggul (gunakan penyangga kaki) dan sebaiknya kedua tungkai tidak saling menyilang. Jaga agar kedua kaki tidak menggantung dan hindari duduk dengan posisi yang sama lebih dari 20-30 menit. Selama duduk, istirahatkan siku dan lengan pada kursi, jaga bahu tetap rileks (Wasisto, 2005).
Keuntungan bekerja sambil duduk adalah sebagai berikut :
1)      Menghilangkan tumpuan berat badan pada kaki.
2)      Memungkinkan tubuh menghindari sikap yang tidak alamiah.
3)  Kurangnya penggunaan energi sehingga bisa mengurangi atau memperlambat terjadinya kelelahan.
4)      Kurangnya tingkat keperluan sirkulasi darah.
5)      Memberikan kestabilan lebih besar pada pekerjaan-pekerjaan yang membutuhkan ketepatan dan ketelitian.
6)      Memungkinkan pengoperasian alat kendali kaki dengan lebih mudah, tepat dan aman dalam posisi tubuh yang tetap baik.
Namun, kegiatan bekerja sambil duduk juga dapat menimbulkan kerugian/ masalah bila dilakukan secara tidak ergonomis. Kerugian tersebut antara lain:
1)      Melembeknya otot – otot perut.
2)      Melengkungnya punggung.
3)    Tidak baik bagi organ dalam tubuh, khususnya pada organ pada sistem pencernaan jika posisi dilakukan secara membungkuk.
b.      Sikap Kerja Berdiri.
   Selain sikap kerja duduk, sikap kerja berdiri juga banyak ditemukan di perusahaan. Sikap kerja berdiri merupakan sikap kerja yang posisi tulang belakang vertikal dan berat badan tertumpu secara seimbang pada dua kaki. Bekerja dengan posisi berdiri terus menerus sangat mungkin akan terjadi penumpukan darah dan berbagai cairan tubuh pada kaki dan hal ini akan bertambah bila berbagai bentuk dan ukuran sepatu yang tidak sesuai. Sikap kerja berdiri dapat menimbulkan keluhan subjektif dan juga kelelahan bila sikap kerja ini tidak dilakukan bergantian dengan sikap kerja duduk (Rizki, 2007). Keuntungan dan kerugian sikap kerja berdiri :
1)   Keuntungan: Otot perut tidak kendor, sehingga vertebra (ruas tulang belakang) tidak rusak bila mengalami pembebanan.
2)      Kerugian: Otot kaki cepat lelah.
c.       Posisi Kerja Duduk – Berdiri
   Posisi kerja duduk-berdiri yaitu posisi atau sikap kerja yang dapat dilakukan dengan berdiri atapun duduk. Posisi Duduk - Berdiri mempunyai keuntungan secara Biomekanis dimana tekanan pada tulang belakang dan pinggang 30% lebih rendah dibandingkan dengan posisi duduk maupun berdiri terus menerus.
Sikap kerja lainnya antara lain :
1)      Mengangkat beban
Bermacam cara dalam mengangkat beban yakni dengan kepala, bahu, tangan, punggung , dll. Beban yang terlalu berat dapat menimbulkan cedera tulang punggung, jaringan otot dan persendian akibat gerakan yang berlebihan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kegiatan-kegiatan mengangkat dan mengangkut adalah sebagai berikkut :
a)      Beban yang diperkenakan,  jarak angkut dan intensitas pembebanan.
b)      Kondisi lingkungan kerja yaitu keadaan medan yang licin, kasar, naik turun.
c)      Keterampilan bekerja
d)     Peralatan kerja beserta keamanannya
Cara-cara mengangkut dan mengangkat yang baik harus memenuhi 2 prinsip kinetis yaitu :
a)  Beban diusahakan menekan pada otot tungkai yang keluar dan sebanyak mungkin otot tulang belakang yang lebih lemah dibebaskan dari pembebanan.
b)      Momentum gerak badan dimanfaatkan untuk mengawali gerakan.
Penerapan :
a)      Pegangan harus tepat
b)      Lengan harus berada sedekatnya pada badan dan dalam posisi lurus
c)      Punggung harus diluruskan
d) Dagu ditarik segera setelah kepala bisa di tegakkan lagi seperti pada permulaan gerakan
e)  Posisi kaki di buat sedemikian rupa sehingga mampu untuk mengimbangi momentum yang terjadi dalam posisi mengangkat
f)  Beban diusahakan berada sedekat mungkin terhadap garis vertical yang melalui pusat grafitas tubuh.
2)      Menjinjing Beban     
Bermacam-macam cara dalam mengangkat beban yakni, dengan kepala, bahu, tangan, punggung dan sebagainya. Beban yang terlalu berat dapat menimbulkan cedera tulang punggung, jaringan otot dan persendian akibat gerakan yang berlebihan. Beban yang diangkat tidak melebihi aturan yang ditetapkan ILO sebagai berikut:
a)      Sikap kerja almiah
Sikap kerja almiah aadalh sikap kerja atau posisi kerja yang sesuai dengan bentuk alamiah kurva tulang belakang. Misalnya pada sikap kerja duduk yang paling baik adalah sedikit lordose pada pinggang dan sedikit kifose pada punggung. Dengan posisi seperti ini pengaruh buruk pada tulang belakang terutama pada lumbosacral dapat dikurangi. Hal ini dapat dicapai dengan penggunaan kursi dengan sandaran pinggang yang sesuai dengan bentuk anatomis alami tulang belakang.
b)      Sikap Kerja Tidak Alamiah
Sikap kerja tidak alamiah adalah sikap kerja yang menyebabkan posisi bagian tubuh bergerak menjauhi posisi alamiah misalnya pergerakan tangan terangkat, punggung terlalu membungkuk, kepala terangkat dan sebagainya. Semakin jauh posisi bagian tubuh dari pusat gravitasi tubuh, maka akan semakin tinggi pula resiko terjadinya keluhan otot skeletal. Sikap kerja tidak alamiah ini pada umumnya karena karakteristik tuntutan tugas, alat kerja dan stasiun kerja tidak sesuai dengan kemampuan dan keterbatasan pekerja. Posisi tubuh atau sikap kerja yang tidak alamiah dan cara kerja yang tidak ergonomis dalam waktu lama dan terus menerus dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan pada pekerja antara lain:
·    Rasa sakit pada bagian-bagian tertentu sesuai jenis pekerjaan yang dilakukan seperti pada tangan, kaki, perut, punggung, pinggang dan lain-lain.
·       Menurunnya motivasi dan kenyamanan kerja.
·    Gangguan gerakan pada bagian tubuh tertentu (kesulitan mengerakkan
kaki, tangan atau leher/kepala).
·     Dalam waktu lama bisa terjadi perubahan bentuk tubuh (tulang miring, bongkok).






                        KEPUASAN KERJA 




1.      DEFINISI KEPUASAN KERJA
      Beberapa definisi kepuasan kerja menurut para tokoh yaitu sebagai berikut. Menurut Steve M. Jex mendefinisikan kepuasan kerja sebagai “tingkat afeksi positif seorang pekerja terhadap pekerjaan dan situasi pekerjaan.
      Bagi Jex, kepuasan kerja melulu berkaitan dengan sikap pekerja atas pekerjaannya. Sikap tersebut berlangsung dalam aspek kognitif dan perilaku. Aspek kognitif kepuasan kerja adalah kepercayaan pekerja tentang pekerjaan dan situasi pekerjaan: Bahwa pekerja yakin bahwa pekerjaannya menarik, merangsang, membosankan atau menuntut. Aspek perilaku pekerjaan adalah kecenderungan perilaku pekerja atas pekerjaannya yang ditunjukkan lewat pekerjaan yang dilakukan, terus bertahan di posisinya, atau bekerja secara teratur dan disiplin.
        Kepuasan kerja biasanya didefinisikan sebagai tingkat pengaruh positif karyawan terhadap pekerjaannya atau situasi pekerjaan. Pengaruh positif pada definisi ini dapat ditambahkan komponen kognitif dan perilaku, hal ini sesuai dengan cara psikologis social mendefinisikan sikap. Kepuasan kerja nyatanya adalah sikap karyawan terhadap pekerjaannya.
         Menurut Tiffin kepuasan kerja berhubungan erat dengan sikap dari karyawan terhadap pekerjaannya sendiri, situasi kerja, kerjasama antara pimpinan dengan karyawan. Sedangkan menurut Blum mengemukakan bahwa kepuasan kerja merupakan sikap umum yang merupakan hasil dari beberapa sikap khusus terhadap faktor – faktor pekerjaan, penyesuaian diri dan hubungan sosial individu diluar kerja.

2.      ASPEK-ASPEK KEPUASAN KERJA
Lima aspek yang terdapat dalam kepuasan kerja, yaitu :
a.       Pekerjaan itu sendiri (Work It self)
Setiap pekerjaan memerlukan suatu keterampilan tertentu sesuai dengan bidang nya masing-masing. Sukar tidaknya suatu pekerjaan serta perasaan seseorang bahwa keahliannya dibutuhkan dalam melakukan pekerjaan tersebut, akan meningkatkan atau mengurangi kepuasan kerja.
b.       Atasan (Supervisior)
Atasan yang baik berarti mau menghargai pekerjaan bawahannya. Bagi bawahan, atasan bisa dianggap sebagai figur ayah/ibu/teman dan sekaligus atasannya.
c.       Teman sekerja (Workers)
Merupakan faktor yang berhubungan dengan hubungan antara pegawai dengan atasannya dan dengan pegawai lain, baik yang sama maupun yang berbeda jenis pekerjaannya.
d.       Promosi (Promotion)
Merupakan faktor yang berhubungan dengan ada tidaknya kesempatan untuk memperoleh peningkatan karir selama bekerja.
e.       Gaji/Upah (Pay)
Merupakan faktor pemenuhan kebutuhan hidup pegawai yang dianggap layak atau tidak.

3.      DIMENSI KEPUASAN KERJA
         Model Theory of Work Adjustment mengukur 20 dimensi yang menjelaskan 20 kebutuhan elemen atau kondisi penguat spesifik yang penting dalam menciptakan kepuasan kerja. Dimensi-dimensi tersebut dijelaskan sebagai berikut:
a.    Ability Utilization
adalah pemanfaatan kecakapan yang dimiliki oleh karyawan.
b.   Achievement
adalah prestasi yang dicapai selama bekerja.
c.    Activity
adalah segala macam bentuk aktivitas yang dilakukan dalam bekerja.
d.   Advancement
adalah kemajuan atau perkembangan yang dicapai selama bekerja.
e.    Authority
adalah wewenang yang dimiliki dalam melakukan pekerjaan.
f.    Company Policies and Practices
adalah kebijakan yang dilakukan adil bagi karyawan.
g.   Compensation
adalah segala macam bentuk kompensasi yang diberikan kepada para karyawan.
h.   Co-workers
adalah rekan sekerja yang terlibat langsung dalam pekerjaan.
i.     Creativity
adalah kreatifitas yang dapat dilakukan dalam melakukan pekerjaan.
j.     Independence
adalah kemandirian yang dimiliki karyawan dalam bekerja.
k.   Moral values
adalah nilai-nilai moral yang dimiliki karyawan dalam melakukan pekerjaannya seperti rasa bersalah atau terpaksa.
l.     Recognition
adalah pengakuan atas pekerjaan yang dilakukan.
m. Responsibility
adalah tanggung jawab yang diemban dan dimiliki.
n.   Security
adalah rasa aman yang dirasakan karyawan terhadap lingkungan kerjanya.
o.   Social Service
adalah perasaan sosial karyawan terhadap lingkungan kerjanya.
p.   Social Status
adalah derajat sosial dan harga diri yang dirasakan akibat dari pekerjaan.
q.   Supervision-Human Relations
adalah dukungan yang diberikan oleh badan usaha terhadap pekerjanya.
r.     Supervision-Technical
adalah bimbingan dan bantuan teknis yang diberikan atasan kepada karyawan.
s.    Variety
adalah variasi yang dapat dilakukan karyawan dalam melakukan pekerjaannya.
t.     Working Conditions
adalah keadaan tempat kerja dimana karyawan melakukan pekerjaannya.
Hipotesis pokok dart Theory of Work Adjustment adalah bahwa kepuasan kerja merupakan fungsi dari hubungan antara sistem pendorong dari lingkungan kerja dengan kebutuhan individu.

4.      FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN KERJA
a.       Faktor Kepuasan Finansial, yaitu terpenuhinya keinginan karyawan terhadap kebutuhan finansial yang diterimanya untuk memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari sehingga kepuasan kerja bagi karyawan dapat terpenuhi. Hal ini meliputi; system dan besarnya gaji, jaminan sosial, macam-macam tunjangan, fasilitas yang diberikan serta promosi.
b.      Faktor Kepuasan Fisik, yaitu faktor yang berhubungan dengan kondisi fisik lingkungan kerja dan kondisi fisik karyawan. Hal ini meliputi; jenis pekerjaan, pengaturan waktu kerja dan istirahat, perlengkapan kerja, keadaan ruangan/suhu, penerangan, pertukaran udara, kondisi kesehatan karyawan dan umur.

c.       Faktor Kepuasan Sosial, yaitu faktor yang berhubungan dengan interaksi sosial baik antara sesama karyawan, dengan atasannya maupun karyawan yang berbeda jenis pekerjaannya. Hal ini meliputi; rekan kerja yang kompak, pimpinan yang adil dan bijaksana, serta pengarahan dan perintah yang wajar.
d.      Faktor Kepuasan Psikologi, yaitu faktor yang berhubungan dengan kejiwaan karyawan. Hal ini meliputi; minat, ketentraman dalam bekerja, sikap terhadap kerja, bakat dan keterampilan.

5.      HUBUNGAN PELAKSANAAN KERJA DENGAN KEPUASAN KERJA
      Ada sejumlah faktor ekstrinsik yang terdiri dari salary, keamanan kerja, kondisi kerja, status, prosedur perusahaan, quality of technical supervision, dan kualitas hubungan interpersonal diantara rekan sekerja, atasan, dan bawahan. Keberadaan kondisi tersebut belum tentu dapat memotivasi, tetapi bila tidak ada menyebabkan ketidakpuasan karyawan karena mereka perlu mempertahankan paling tidak suatu tingkat tidak ada kepuasan. Kondisi ini disebut sebagai faktor higienes atau ketidakpuasan. Karyawan cenderung tidak puas apabila faktor-faktor ini dirasa tidak mencukupi. Ada sejumlah faktor intrinsik yang terdiri dari achievementrecognition,responsibilityadvancement, pekerjaan itu sendiri, dan kemungkinan berkembang, kondisi ini apabila ada akan memberikan motivasi bagi karyawan. Kondisi ini disebut sebagai faktor pemuas atau motivator.