serigala pengaum

serigala pengaum

serigala pengaum

serigala pengaum

Rabu, 11 Januari 2017

tugas softskill 3

nama :  robi setiawan
kelas  : 4PA16
npm    : 18513041

ARTIFICIAL INTELLEGENCE (KECERDASAN BUATAN)

1.      Definisi Artificial Intellegence
Bibit  AL pertama kali disebar hanya 2 tahun setelah General Electric menerapkan komputer yang pertama kali digunakan untuk menggunakan bisnis. Tahun itu adalah tahun 1956, dan istilah kecerdasan buatan pertama kali di buat oleh John McCarthy sebagai tema suatu konferensi yang di Dartmounth College. Pada tahun yang sama, program computer Al pertama yang disebut Logic Theorist.
Kecerdasan buatan adalah suatu ilmu yang mempelajar cara membuat computer melakukan sesuatu seperti yang dilakukan oleh manusia (Minsky, 1989). Defnisi lai diungkapkan oleh H.A. Simon (1987). Kecerdasan buatan (artificial inttelegence) merupakan kawasan penelitian , aplikasi dan instruksi yang terkait dengan pemrograman computer untuk melakukan suatu hal yang dalam pandangan manusia adalah cerdas. Rich dan Knight(1991) mendefinisikan kecerdasan buatan sebagai sebuah studi tentang bagaimana membuat computer melakukan hal-hal yang pada saat ini dapat dilakukan lebih baik oleh manusia. Sementara ensiklopedia Britannica mendefnisikan kecerdasan buatan sebagai cabang ilmu computer yang dalam merepresentasi pengetahuan lebih banyak mengggunakan bentuk symbol-silbol daripada bilangan, dan memproses informasi berdasarkan metode heuristic atau dengan berdasarkan sejumlah aturan.

Ada tiga tujuan kecerdasan buatan, yaitu :
a.       Membuat computer lebih cerdas
b.      Mengerti tentang kecerdasan
c.       Membuat mesin lebih berguna.

Yang disebut kecerdasan adalah kemampuan untuk belajar atau mengerti dari pengalamn, memahami pesan yang kontradiktif dan ambigu, menanggapi dengan cepat dan baik atas situasi yang baru, menggunakan penalran dalam memecahkan masalah serta menyelesaikannya dengan efektif (Winston dan Prendergest, 1994).
Kecerdasan buatan terdiri dari sistem barbasis computer (baik perangkat keras maupun peranti lunak) yang berusaha untuk menyamai tingkah laku manusia.walaupun aplikasi kecerdasan buatan tidak dapat menyamai kecerdasanmanusia dalam hal keluasan, kompleksitas, keaslian, dan generalitas pemikiran, kecerdasan buatan memiliki peranan penting dalam menajemen pengetahuan.

2.      Domain Penelitian dalam Kecerdasan Buatan
Beberapa bidang penelitian dalam kecerdasan buatan dianatarnya :
a.       Formal tasks (matematika dan games)
b.      Mundane task (perception, robotics, natural language, common sense, reasoning)
c.       Expert tasks (financial analysis, medical diagnostics, engineering, scientific analysis, dll).

3.      Konsep  Kecerdasan Buatan
Ada beberapa konsep yang harus dipahami dalam kecerdasan buatan, yaitu :
a. Turing test (metode pengujuian kecerdasan)
    Merupakan sebuah metode pengujian kecerdasan yang dibuat oleh Alan Turing. Proses uji ini             melibatkan seorang penanya (manusia) dan dua objek (mesin) yang ditanyai.
b. Pemrosesan simbolik
    Computer semula didesain utnuk memproses bilangna /angka-angka (pemprosesan numeric).               Sementara manusia dalam berpikir dan menyelesaikan masalah lebih bersifat simbolik, tidak               didasarkan pada sejumlah rumus atau melakukan komputasi matematis. Sifat penting AL adalah        bagian dari ilmu computer yang melakukan proses secara simbolik dan non-algoritmik dalam              penyelesaian masalah.
c. Heuristic
    Merupakan suatu strategi untuk melakukan proses pencarian ruang problem secara selektif, yang         memandu proses pencarian yang kita lakkukan di sepanjang jalur yang memilki kemungkinan             sukses paling besar.
d  Penarikan kesimpulan (inferencing)
     Al mencoba membuat mesin memliki kemampuan berpikir atau mempertimbangkan (reasoning).        Kemampuan berpikir (reasoning) termasuk di dalamnya peruses penarikan kesimpulan                        (inferencing) berdasarkan fakta-fakta dan aturan dengan menggunakan metode heuristic atau              metode pencarian lainnya.
e. Pencocokan pola (Pattern Matching)

Al bekerja dengan metode pencocokan pola yang berusaha untuk menjelaskan obbjek, kejadian, atau proses, dalam bentuk hubungan logic atau komputasional.

EXPERT SYSTEM (SISTEM PAKAR)

1.      Definisi
ES mulai dikembangkan pada tahun 1960-an oleh Artificial Intellegence Corporation. Sistem pakar adalah sistem berbasis computer yang menggunakan pengetahuan, fakta dan teknik penalaran dalam memecahkan masalah yang biasanya hany adapat dipecahkan oleh seorang pakar dalam bidang tersebut (Maryin dan Oxman, 1988).
Pada dasarnya sistem pakar diterapkan untuk mendudkung aktifitas pemecahan masalah. Beberapa aktivitas pemecahan yang dimaksud antara lain : pembuatan keputusan, pemaduan pengetahuan, pembuatan desain, perencanaan, prakiraan, pengaturan, pengendalian, doagnisis, perumusan, penjelasan, pemberian nasihat dan pelatihan, selian itu sistem pakar juga erfungsi sebagai asistem yang pandai dari seorang pakar.
Sistem pakar adalah teknik cerdas untuk menangkap pengetahuan yang tersebunyi dalam keahlian manusia yang sangat spesifik dan terbatas cakupannya. Sistem ini menangkap pengetahuan dari pekerja pakar dalam brntuk serangkaian aturan dalam sistem peranti lunak yang digunakan oleh orang lain dalam organisasi tersebut.
Sistem pakar adalah program computer yang berusaha untuk mewakili pengetahuan keahlian manusia dalam bentuk heuristic. Istilah heuristic berasal dari kata Yunani eureka yang berarti “menemukan”. Heuristic adalah aturan yang menjadi patokan atau aturan untuk menebak dengan baik.

2.      Ciri-ciri sistem pakar
a.       Terbatas pada bidang yang spesifik
b.      Dapat memberikan penalaran untuk data-data yang tidak lengkap atau tidak pasti
c.       Dapat mengemukakan rangkaian alasan yang diberikannya dengan cara yang dapat dipahami
d.      Berdasarkan pada rule atau kaidah tertentu
e.       Dirancang untuk dapat dikembangkan secara bertahap
f.       Outputnya bersifat nasihat atau anjuran
g.      Output tergantung dari dialog dengan user
h.      Knowledge base dan inference engine terpisah.

3.      Orang yang terlibat dalam sistem pakar
a. Pakar (domain expert): seseorang ahli yang dapat menyelesaikan masalah yang sedang diushakan       untuk dipecahkan oleh sistem
b.  Pembangun pengetahuan (knowledge engineer) : seseorang yang menerjemahkan pengetahuan             seorang pakar dalam bentuk deklaratif sehingga dapat digunakan oleh sistem pakar
c.   Pengguna (user) : seseoramg yang berkonsultasi dengan sisten untuk mendaparkan saran yayng           disediakan oleh pakar
d.  Pembangun sitem (system engineer) : seseorang yang membuat antarmuka pengguna, merancang        bentuk basis pengetahuan secara deklaratif dan mengimplementasikan mesin inferensi.

4.      Arsitektur sistem pakar




Daftar pustaka
Kusrini (2006). Sistem pakar, teori dan aplikasi. Yogyakarta : ANDI.
Mcleod. R., & Schell. P.G. (2008). Sistem informasi manajemen, edisi 10. Jakarta: Salemba Empat.

Laudin, K.C., & Laudon, J.P. (2008). Sistem informasi manajemen edisi 10, buku 2. Jakarta : Salemba Empat.