kelas : 4PA16
npm : 18513041
ARTIFICIAL INTELLEGENCE (KECERDASAN BUATAN)
1.
Definisi Artificial Intellegence
Bibit
AL pertama kali disebar hanya 2 tahun setelah General Electric
menerapkan komputer yang pertama kali digunakan untuk menggunakan bisnis. Tahun
itu adalah tahun 1956, dan istilah kecerdasan buatan pertama kali di buat oleh
John McCarthy sebagai tema suatu konferensi yang di Dartmounth College. Pada
tahun yang sama, program computer Al pertama yang disebut Logic Theorist.
Kecerdasan buatan adalah suatu ilmu yang
mempelajar cara membuat computer melakukan sesuatu seperti yang dilakukan oleh
manusia (Minsky, 1989). Defnisi lai diungkapkan oleh H.A. Simon (1987). Kecerdasan
buatan (artificial inttelegence) merupakan kawasan penelitian , aplikasi dan
instruksi yang terkait dengan pemrograman computer untuk melakukan suatu hal
yang dalam pandangan manusia adalah cerdas. Rich dan Knight(1991)
mendefinisikan kecerdasan buatan sebagai sebuah studi tentang bagaimana membuat
computer melakukan hal-hal yang pada saat ini dapat dilakukan lebih baik oleh
manusia. Sementara ensiklopedia Britannica mendefnisikan kecerdasan buatan
sebagai cabang ilmu computer yang dalam merepresentasi pengetahuan lebih banyak
mengggunakan bentuk symbol-silbol daripada bilangan, dan memproses informasi
berdasarkan metode heuristic atau dengan berdasarkan sejumlah aturan.
Ada tiga tujuan kecerdasan buatan, yaitu :
a.
Membuat computer lebih cerdas
b.
Mengerti tentang kecerdasan
c.
Membuat mesin lebih berguna.
Yang disebut kecerdasan adalah kemampuan
untuk belajar atau mengerti dari pengalamn, memahami pesan yang kontradiktif
dan ambigu, menanggapi dengan cepat dan baik atas situasi yang baru,
menggunakan penalran dalam memecahkan masalah serta menyelesaikannya dengan
efektif (Winston dan Prendergest, 1994).
Kecerdasan buatan terdiri dari sistem
barbasis computer (baik perangkat keras maupun peranti lunak) yang berusaha
untuk menyamai tingkah laku manusia.walaupun aplikasi kecerdasan buatan tidak
dapat menyamai kecerdasanmanusia dalam hal keluasan, kompleksitas, keaslian,
dan generalitas pemikiran, kecerdasan buatan memiliki peranan penting dalam
menajemen pengetahuan.
2.
Domain Penelitian dalam Kecerdasan Buatan
Beberapa bidang penelitian dalam kecerdasan
buatan dianatarnya :
a.
Formal tasks (matematika dan games)
b.
Mundane task (perception, robotics, natural language, common sense,
reasoning)
c.
Expert tasks (financial analysis, medical diagnostics, engineering,
scientific analysis, dll).
3.
Konsep Kecerdasan Buatan
Ada beberapa konsep yang harus dipahami
dalam kecerdasan buatan, yaitu :
a. Turing test (metode pengujuian kecerdasan)
Merupakan sebuah metode pengujian
kecerdasan yang dibuat oleh Alan Turing. Proses uji ini melibatkan seorang
penanya (manusia) dan dua objek (mesin) yang ditanyai.
b. Pemrosesan simbolik
Computer semula didesain utnuk memproses
bilangna /angka-angka (pemprosesan numeric). Sementara manusia dalam berpikir
dan menyelesaikan masalah lebih bersifat simbolik, tidak didasarkan pada
sejumlah rumus atau melakukan komputasi matematis. Sifat penting AL adalah bagian dari ilmu computer yang melakukan proses secara simbolik dan non-algoritmik
dalam penyelesaian masalah.
c. Heuristic
Merupakan suatu strategi untuk melakukan
proses pencarian ruang problem secara selektif, yang memandu proses pencarian
yang kita lakkukan di sepanjang jalur yang memilki kemungkinan sukses paling
besar.
d Penarikan kesimpulan (inferencing)
Al mencoba membuat mesin memliki kemampuan
berpikir atau mempertimbangkan (reasoning). Kemampuan berpikir (reasoning)
termasuk di dalamnya peruses penarikan kesimpulan (inferencing) berdasarkan
fakta-fakta dan aturan dengan menggunakan metode heuristic atau metode
pencarian lainnya.
e. Pencocokan pola (Pattern Matching)
Al bekerja dengan metode pencocokan pola
yang berusaha untuk menjelaskan obbjek, kejadian, atau proses, dalam bentuk
hubungan logic atau komputasional.
EXPERT SYSTEM (SISTEM PAKAR)
1.
Definisi
ES mulai dikembangkan pada tahun 1960-an
oleh Artificial Intellegence Corporation. Sistem pakar adalah sistem berbasis
computer yang menggunakan pengetahuan, fakta dan teknik penalaran dalam
memecahkan masalah yang biasanya hany adapat dipecahkan oleh seorang pakar
dalam bidang tersebut (Maryin dan Oxman, 1988).
Pada dasarnya sistem pakar diterapkan untuk
mendudkung aktifitas pemecahan masalah. Beberapa aktivitas pemecahan yang
dimaksud antara lain : pembuatan keputusan, pemaduan pengetahuan, pembuatan
desain, perencanaan, prakiraan, pengaturan, pengendalian, doagnisis, perumusan,
penjelasan, pemberian nasihat dan pelatihan, selian itu sistem pakar juga
erfungsi sebagai asistem yang pandai dari seorang pakar.
Sistem pakar adalah teknik cerdas untuk
menangkap pengetahuan yang tersebunyi dalam keahlian manusia yang sangat
spesifik dan terbatas cakupannya. Sistem ini menangkap pengetahuan dari pekerja
pakar dalam brntuk serangkaian aturan dalam sistem peranti lunak yang digunakan
oleh orang lain dalam organisasi tersebut.
Sistem pakar adalah program computer yang
berusaha untuk mewakili pengetahuan keahlian manusia dalam bentuk heuristic.
Istilah heuristic berasal dari kata Yunani eureka yang berarti “menemukan”.
Heuristic adalah aturan yang menjadi patokan atau aturan untuk menebak dengan
baik.
2.
Ciri-ciri sistem pakar
a.
Terbatas pada bidang yang spesifik
b.
Dapat memberikan penalaran untuk data-data yang tidak lengkap atau tidak
pasti
c.
Dapat mengemukakan rangkaian alasan yang diberikannya dengan cara yang
dapat dipahami
d.
Berdasarkan pada rule atau kaidah tertentu
e.
Dirancang untuk dapat dikembangkan secara bertahap
f.
Outputnya bersifat nasihat atau anjuran
g.
Output tergantung dari dialog dengan user
h.
Knowledge base dan inference engine terpisah.
3.
Orang yang terlibat dalam sistem pakar
a. Pakar (domain expert): seseorang ahli yang dapat menyelesaikan masalah
yang sedang diushakan untuk dipecahkan oleh sistem
b. Pembangun pengetahuan (knowledge engineer) : seseorang yang
menerjemahkan pengetahuan seorang pakar dalam bentuk deklaratif sehingga dapat
digunakan oleh sistem pakar
c. Pengguna (user) : seseoramg yang berkonsultasi dengan sisten untuk
mendaparkan saran yayng disediakan oleh pakar
d. Pembangun sitem (system engineer) : seseorang yang membuat antarmuka
pengguna, merancang bentuk basis pengetahuan secara deklaratif dan
mengimplementasikan mesin inferensi.
4.
Arsitektur sistem pakar
Daftar pustaka
Kusrini (2006). Sistem pakar, teori dan
aplikasi. Yogyakarta : ANDI.
Mcleod. R., & Schell. P.G. (2008).
Sistem informasi manajemen, edisi 10. Jakarta: Salemba Empat.
Laudin, K.C., & Laudon, J.P. (2008).
Sistem informasi manajemen edisi 10, buku 2. Jakarta : Salemba Empat.