KELAS: 2 PA 16
NPM : 18513041
- Penyesuaian Diri
Memahami bahwa penyesuaian diri merupakan
dasar bagi penentuan derajat kesehatan mental seseorang. Orang yang dapat
menyesuaikan diri secara aktif dan realistis sambil tetap mempertahankan
stabilitas diri mengindikasikan adanya kesehatan mental yang tinggi pada
dirinya. Sebaliknya mereka yang tidak mampu menyesuaikan diri secara aktif,
tidak realistik dan tidak stabil dirinya menunjukkan rendahnya kesehatan mental
pada dirinya. Dengan kata lain kemampuan penyesuaian diri merupakan variabel
utama dalam kesehatan mental. Dengan demikian dapat dipahami bahwa peningkatan
derajat kesehatan mental setara dengan peningkatan kemampuan penyesuaian diri
yang aktif, realistik disertai dengan stabilitas diri.
Penyesuaian diri merupakan suatu proses
dinamik yang hampir selalu membutuhkan perubahan dan adaptasi, dan dengan
demikian semakin tetap dan tidak merubah respon – respon itu, maka semakin
sulit juga menangani tuntutan-tuntutan yang berubah. Kenyataan ini menjelaskan
pengaruh-pengaruh yang menghancurkan kepribadian seseorang. Orang yang
mengalami depresi karena sering kali merasa sulit menyesuaikan diri dengan pola
tingkah laku yang di perlukan.
- Pertumbuhan
Pertumbuhan adalah perubahan secara fisiologis
sebagai hasil dari proses-proses pematangan fungsi-fungsi fisik yang
berlangsung secara normal yang sehat pada waktu yang normal. Proff Gessel
mengatakan bahwa pertumbuhan pribadi manusia berlangsung secara terus-menerus.
- Pengertian Stress
Walter Canon
memberikan deskripsi mengenai bagaimana reaksi tubuh terhadap suatu peristiwa
yang mengancam.ia menyebutkan reaksi tersebut sebagai fight-or-fight response
karena rspon fisiologis mempersiapkan individu untuk menghadapi atau
menghindari situasi yang mengancam tersebut. Fight-or-fight response
menyebabkan individu dapat berespon dengan cepat tergadap situasi yang
mengancam.akan tetapi bila orausal yang tinggi terus-menerus muncul dapat
membahayakan kesehatan induvidu.
Selye mempelajari
akibat yang diperoleh bila stressor terus-menerus muncul.ia mengembangkan
istilah General Adaptation Syndrome(GAS) yang terdiri atas rangkaian tahapan
reaksi fisiologis terhadap stressor yaitu:
- fase reaksi yang mengejutkan (alram reaction) Pada fase ini individu secara fisiologis merasakan adanya ketidakberesan seperti jantungnya berdegup,keluar keringat dingin,muka pucat,leher tegang.nadi nergerak cepat,dsb.fase ini merupakan pertanda awal orang terkena stress.
- Fase perlawanan (stage of resistence)Pada fase ini tubuh membuat mekanisme perlawanan pada stress,sebab pada tingkat tertentu,stress akan membahyakan.tubuh dapat mengalami disfungsi,bila stress dibiarkan berlarut-larut.selama masa perlawanan tersebut,tubuh harus cukup tersuplai oleh gizi yang seimbang,karena tubuh sedang melakukan kerja keras.
- Fase Keletihan ( stage of Exhaustion)Fase disaat orang sudah tak mampu lagi melakukan perlawanan.akibat yang parah bila seseorang sampai pada fase ini adalah penyakit yang dapt menyerang bagian-bagian tubuh yang lemah.
- tipe-tipe stress psikologis
Menurut Maramis (1990) ada empat tipe stress psikologis,
yaitu:
Frustasi
Frustasi muncul karena adanya kegagalan saat ingin mencapai
suatu hal/tujuan. Misalnya seseorang mengalami kegagalan dalam pekerjaan yang
mengakibatkan orang tersebut harus turun jabatan. Orang yang memiliki tujuan
tersebut mendapat beberapa rintangan/hambatan yang tidak mampu ia lalui
sehingga ia mengalami kegagalan atau frustasi.
Frustasi ada yang bersifat intrinsik (cacat
badan dan kegagalan usaha) dan ekstrinsik (kecelakaan, bencana
alam, kematian orang yang dicintai, krisis ekonomi, pengangguran,
perselingkuhan, dan lain-lain.
Konflik
Konflik ditimbulkan karena ketidakmampuan memilih dua atau
lebih macam keinginan, kebutuhan, aau tujuan. Saat seseorang dihadapkan dalam
situasi yang berat untuk dipilih, orang tersebut akan mengalami konflik dalam
dirinya. Bentuk konflik digolongkan menjadi tiga bagian,approach-approach
conflict, approach-avoidant conflict, avoidant-avoidant conflict.
Tekanan
Tekanan timbul dari tuntutan hidup sehari-hari. Tekanan dapat
berasal dari dalam diri individu, misalnya cita-cita atau norma yang terlalu
tinggi sehingga menimbulkan tekanan dalam diri seseorang. Tekanan juga berasal
dari luar diri individu, misalnya orang tua yang menuntut anaknya untuk masuk
ke dalam jurusan yang tidak diminati oleh anaknya, anak yang menuntut orang tua
untuk dibelikan semua kemauannya, dan lain-lain.
Kecemasan
Kecemasan merupakan suatu kondisi ketika individu merasakan
kekhawatiran/kegelisahan, ketegangan, dan rasa tidak nyaman yang tidak
terkendali mengenai kemungkinan akan terjadinya sesuatu yang buruk. Misalnya
seorang anak yang sering dimarahi ibunya, anak tersebut akan merasakan
kecemasan yang cukup tinggi jika ia melakukan hal yang akan membuat ibunya
marah padahal ibu si anak tersebut belum tentu marah padanya.
- Symptom-Reducing Responses terhadap stress
Kehidupan akan terus berjalan seiring dengan berjalannya
waktu. Individu yang mengalami stress tidak akan terus menerus merenungi
kegagalan yang ia rasakan. Untuk itu setiap individu memiliki mekanisme
pertahanan diri masing-masing dengan keunikannya masing-masing untuk mengurangi
gejala-gejala stress yang ada. Berikut mekanisme pertahana diri (defense
mechanism) yang biasa digunakan individu untuk dijadiakan strategi saat
menghadapi stress:
1. Indentifikasi
Identifikasi
adalah suatu cara yang digunakan individu untuk menghadapi orang lain dngan
membuatnya menjadi kepribadiannya, ia ingin serupa dan bersifat sama seperti
orang lain tersebut. Misalnya seorang mahasiswa yang menganggap dosen
pembimbingnya memiiliki kepribadian yang menyenangkan, cara bicara yang ramah,
dan sebagainya. Maka mahasiswa tersebut akan meniru dan berperilaku seperti
dosennya.
2.
Kompensasi
Seorang individu
tidak memperoleh kepuasan di bidang tertentu, tetapi mendapatkan kepuasan di
bidang lain. Misalnya Andi memiliki nilai yang buruk dalam bidang Matematika,
namun prestasi olah raga yang ia miliki sangatlah memuaskan.
3.
Overcompensation/ reaction formation
Perilaku
seseorang yang gagal mencapai tujuan dan orang tersebut tidak mengakui tujuan
pertama tersebut dengan cara melupakan serta melebih-lebihkan tujuan kedua yang
biasanya berlawanan dengan tujuan pertama. Misalnya seorang anak yang ditegur
gurunya karena mengobrol saat upacara, bereaksi dengan menjadi sangat tertib
saat melaksanakan upacara dan menghiraukan ajakan teman untuk mengobrol.
4. Sublimasi
Sublimasi adalah
suatu mekanisme sejenis yang memegang peranan positif dalam menyelesaikan suatu
konflik dengan pengembangan kegiatan yang konstruktif. Penggantian objek dalam
bentuk-bentuk yang dapat diterima oleh masyarakat dan derajatnya lebih tinggi.
Misalnya sifat agresifitas yang disalurkan menjadi petinju atau tukang potong
hewan.
5. Proyeksi
Proyeksi adalah
mekanisme perilaku dengan menempatkan sifat-sifat batin sendiri pada objek di
luar diri atau melemparkan kekurangan diri sendiri pada orang lain. Mutu
proyeksi lebih rendah daripada rasionalisasi. Contohnya seorang anak tidak
menyukai temannya, namun ia berkata temannyalah yang tidak menyukainya.
6. Introyeksi
Introyeksi adalah
memasukan dalam pribadi dirinya sifat-sifat pribadi orang lain. Misalnya
seoarang wanita mencintai seorang pria, lalu ia memasukan pribadi pria tersebut
ke dalam pribadinya.
7. Reaksi
konversi
Secara singkat
mengalihkan konflik ke alat tubuh atau mengembangkan gejala fisik. Misalkan
belum belajar saat menjelang bel masuk ujian, seorang anak wajahnya menjadi
pucat dan berkeringat.
8. Represi
Represi adalah
konflik pikiran, impuls-impuls yang tidak dapat diterima dengan paksaan ditekan
ke dalam alam tidak sadar dan dengan sengaja melupakan. Misalnya seorang
karyawan yang dengan sengaja melupakan kejadian saat ia dimarahi oleh bosnya
tadi siang.
9. Supresi
Supresi yaitu
menekan konflik, impuls yang tidak dapat diterima secara sadar. Individu tidak
mau memikirkan hal-hal yang kurang menyenangkan dirinya. Misalnya dengan
berkata “Sebaiknya kita tidak membicarakan hal itu lagi.”
10. Denial
Denial adalah
mekanisme perilaku penolakan terhadap sesuatu yang tidak menyenangkan. Misalnya
seorang penderita diabetes memakan semua makanan yang menjadi pantangannya.
11. Regresi
Regresi adalah
mekanisme perilaku seseorang yang apabila menghadapi konflik frustasi, ia
menarik diri dari pergaulan dengan lingkunganya. Misalnya artis yang sedang
digosipkan berselingkuh, karena malu maka ia menarik diri dari perkumpulannya.
12. Fantasi
Fantasi adalah
apabila seseorang menghadapi konflik-frustasi, ia menarik diri dengan
berkhayal/berfntasi, misalnya dengan lamunan. Contoh seorang pria yang tidak
memiliki keberanian untuk menyatakan rasa cintanya melamunkan berbagai fantasi
dirinya dengan orang yang ia cintai.
13. Negativisme
Adalah perilaku
seseorang yang selalu bertentangan/menentang otoritas orang lain dengan
perilaku tidak terpuji. Misalkan seorang anak yang menolak perintah gurunya
dengan bolos sekolah.
14. Sikap
mengkritik orang lain
Bentuk pertahanan
diri untuk menyerang orang lain dengan kritikan-kritikan. Perilaku ini termasuk
perilaku agresif yang aktif (terbuka). Misalkan seorang karyawan yang berusaha
menjatuhkan karyawan lain dengan adu argument saat rapat berlangsung.
- pendekatan "problem-solving" terhadap stress
Dalam Siswanto dijelaskan dalam
menangani stres yaitu menggunakan metode Biofeedback, tekhniknya
adalah mengetahui bagian-bagian tubuh mana yang terkena stres kemudian belajar
untuk menguasainya. Teknik ini menggunakan serangkaian alat yang sangat rumit
sebagai feedback. Tetapi jika teman-teman tahu tentang hipno-self,
teman-teman cukup menghipnotis diri sendiri dan melakukan sugesti untuk diri
sendiri, cara ini lebih efektif karena kita tahu bagaimana keadaan diri kita
sendiri. Dan jika teman-teman ingin melakukan hipno-self, utamanya
adalah tempat harus nyama dan tenang, dan teman-teman cukup membangkitkan apa
yang menyebabkan teman-teman stres, cari tahu gejalanya hingga akar dari
masalah tersebut, kemudian berikan sugesti-sugesti yang positif, Insya
Allah cara ini akan berhasil ditambah dengan pendekatan secara
spiritual (mengarah kepada Tuhan Semesta Alam).